|
Pembukaan Acara |
Petualangan Terios 7 Wonders,
Hidden Paradise yang telah berlagsung dari tanggal 1 – 14 Oktober 2013 ini
merupakan acara petualangan yang digelar oleh PT Astra Daihatsu Motor yang
menggunakan Mobil Terios dengan seri terbarunya. Peserta yang ikut adalah para
sahabat petualang yang terdiri dari 7 blogger, 7 media, dan 7 driver dengan 7
Daihatsu Terios menjelajahi 7 tempat keindahan surga alam yang tersembunyi di
Indonesia. Start dari Jakarta hingga Pulau Komodo dengan jarak tempuh sekitar
14578 KM.
Hari pertama destinasi awal
dimulai menuju Desa Sawarna yang dikenal dengan Pantai Sawarna, perjalanan
menuju kawasan wisata ramah lingkungan ini masih tergolong ringan karena
setengah perjalanan masih melewati jalan tol melalui to jagorawi, setelah empat
jam perjalanan sahabat petualang menikmati santap siang sambil disuguhkan
keindahan pemandangan pantai Pelabuhan Ratu.
|
Kondisi Jalan Naik Turun |
Dengan kondisi jalan naik turun
dan berlika liku, dari Pelabuhan ratu cukup memakan waktu sekitar dua jam
menggunakan Terios hingga sampai di tempat dimana pesona Pantai Ciantir, Desa
Sawarna anda dapat nikmati deru ombak yang cocok untuk surfing dan tempat yang
cocok untuk sescape buat photografer. Pesona eksotis yang bisa Anda nikmati
selain Pantai Ciantir adalah Pantai Lagoon Pari, Batu Layar, Goa Lalay, Pantai
Karang Bokor, Pulau manuk, dan Goa Cangir serta perfect sunset yang begitu
indah sehingga Desa ini pantas menjadi destinasi wisata yang memang masih
menyabet hidden paradise.
Fajar kembali menyingsing
menyambut semangat para sahabat petualang untuk melanjutkan long trip menuju
istimewanya kota Djogjakarta, untuk menuju kota gudeg ini ditempuh dengan
perjalan 16 jam maka Terios pun diuji ketangguhannya. Sepanjang perjalanan
dengan Terios para petualang tidak merasa kelelahan karena seperti yang
diungkapkan salah satu blogger, Luci, tidur dikursi belakang nyenyak karena
guncangan tidak terasa, ini karena suspensinya Terios disetting empuk.
Sangkin empuknya berada dalam
mobil, tak terasa jam menunjukkan pukul 01.30, akhirnya sampai juga di Kota
yang dikenal dengan Kota Pelajar, Djogjakarta. Para sahabat petualang langsung
istirahat disalahsatu hotel disana karena pukul 06.00 akan kumpul kembali
melanjutkan petualangan.
Memasuki hari ke-3 jadwal untuk mengunjungi
Desa Kinahrejo diawali dengan tour Showroom Daihatsu yang ada di kawasan Djogja
hingga sampai di bawah kaki gunung merapi Daihatsu bersama pemerintah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan acara penanaman 10.000 pohon dan
pemberian beasiswa berprestasi.
|
Menyusuri Gunung Merapi |
Sambil mengenang meletusnya
Gunung Merapi dimana Mbah Marijan yang salah satu korban semburan lava tahun
2010 silam, peserta Terios7wonder mulai menunggangi mobil sporty untuk
menjelajahi bekas erupsi Merapi yang kini menjadi kawasan pasir dan bebatuan
tanpa satupun pemukiman, begitu sulitnya medan tidak menjadi masalah untuk meyusuri
lereng Merapi karena mesin Terios 1500cc ini tangguh menyeimbangi mobil sekelas
jeep.
Lepas dari Lava Tour perjalanan
kembali dilanjutkan seharian penuh di hari ke-4 dan tiba jam 10malam di kota Malang
dan kembali melanjutkan perjalanan menuju destinasi ke tiga Hidden Paradise,
Tengger – Desa Ranu Pani.
Ranu Pani yang berada di kaki
Gunung Semeru ini mempunyai keindahan eksotisme alam yang begitu mempesona, terdapat
dua danau Ranu Pane dan Ranu Regulo begitu sedap dipandang mata ketika dipagi
hari. Di Desa itu meskipun dinginnya udara menusuk tulang namun tergantikan
dengan hangatnya ramah tamah warga sekitar yang hidup harmonis dengan alam.
Sebagai program CSR, tim
menyumbangkan beberapa set alat kebersihan yang berguna untuk warga dan kaos
seven wonders. Setelah acara selesai, perjalanan dilanjutkan kembali menuju
Taman Nasional Baluran.
|
Africa Van Java |
Tempat yang menjadi destinasi ke
empat ini terletak di daerah Situbondo ini ditempuh selama 9 jam perjalanan
dari Desa Ranu Pane. Setiba di Taman Nasional pada malam hari, para sahabat
petualang diajak untuk menyusuri savana yang menjadi tempat konservasi hewan di
gelapnya malam waktu itu, namun keindahan alam terasa ketika sinar pagi menerpa
savana yang luasnya sekitar 25.000 Ha hingga para blogger menyebutnya “Africa
Van Java”, memang sangat menakjubkan.
Sehabis memanjakan mata di
Baluran, saatnya berangkat menuju Pelabuhan Ketapang untuk menyebrang ke Bali. Tiba
di Bali menikmati kuliner khas pulau dewata ini dulu sebelum kembali istirahat
menuju misi selanjutnya. Di pulau yang sedang menyelenggarakan APEC ini, para
sahabat petualang hanya beristirahat untuk menunggu keesokan hari menuju misi
selanjutnya, karena Bali sudah terlalu terkenal jadi buka merupakan hidden
paradise lagi. Akhirnya hari ke delapan, bergerak dari Pelabuhan Padang Bay
menyebrang menuju Mataram.
Tidak jauh dari kota Mataram yang
terkenal dengan tata letak kota yang rapih ini terdapat tempat hidden paradise
bernama Desa Sade Rambitan di Lombok yang menjadi destinasi ke lima dari tujuh
destinasi para sahabat petualang.
Setiba di desa yang dihuni oleh
suku Sasak ini, warga menyambut dengan Gendang Belik dan kegiatan seni lainnya,
dan seperti di desa lainnya, tim dengan program CSR menyumbangkan bantuan buku
perpustakaan untuk sekolah. Sehabis acara waktunya untuk ke TKP hidden paradise
yaitu Pantai Pink, yang sebenarnya pantai pasir putih namun ada butiran merah
yang jika dipandang dari jauh pantai ini menjadi warna pink dengan pantai yang
tenang. Tempat yang sama sekali tidak ada listrik ini memang transportasi sangat
sulit sehingga masih jarang orang yang tahu surga tersembunyi ini. Tak jauh
dari Pantai Pink, ada pantai bernama
|
Pantai Selong Belanak |
Pantai Selong Belanak yang sangat cocok
untuk melihat sunset,. Hingga matahari mulai tenggelam, waktunya untuk
menjelajahi kuliner malam hari dan siap siap untuk ambil tenaga buat eksplorasi
keesokan harinya.
Deru ombak membangunkan para
petualang ini di hari ke-11, bergegas menuju Dompu, desa penghasil susu kuda liar,
tentunya tidak melewatkan kesempatan para tim Terios 7 Wonder harus
mencicipinya kesegaran susu kuda liar murni ini. Setelah menikmati susu, para
tim kembali menikmati perjalannya kemabli menuju Kota Bima. Di kota ini para sahabat
petualang disambut oleh Tim Daihatsu Feroza Club Bima namun tidak berlamalama
harus temu pisah karena waktu mengejar.
Untuk menuju destinasi
selanjutnya, lagi-lagi harus menyebrangi lautan samudra melalui Pelabuhan Sape
menuju Labuhan Bajo tidak semua Tim yang ikut juga 6 Sporty Terios harus
kembali ke Jakarta lagi. Dan setelah tiba di Labuan Bajo untuk melepaskan
penat, istirahat di salah satu Hotel yang kemudian keesokan harinya di hari
ke-12 check out untuk menyisiri keindahan alam selanjutnya namun sebelum
beranjak Tim Terios 7 Wonder menyerahkan 7 Kurban di Mesjid terdekat, lalu
gerak ke Pelabuhan Labuan Bajo untuk menyisiri sekitaran Pulau Komodo.
|
Pantai Pink |
Dengan menggunakan Kapal Phinisi
Playaran, menuju Pulau Bidadari, tim melakukan diving menikmati keindahan alam
bawah laut hampir 45 menit puas melihat lukisan alam, kembali ke deck dengan
hidangan kopi dan pisang goreng, begitu nikmat sambil menikmati sunset. Kali ini
live a board yang agak mewah setelah pesiar karena perjalanan menuju akhir dari
destinasi diatas Kapal, hingga keesokan hari tgl. 13 Oktober 2013 saat
memandang keluar ternyata diujung mata ada Pantai Pink yang begitu aduhai dan
sejenak para sahabat petualang menikmati jernihnya pantai dan tak lupa mengabadikan
keindahannya. Setelah dimanjakan oleh keindahan Pantai Pink, kembali lagi
perjalanan meunju dermaga Pulau Komodo dan disana sudah ada Daihatsu Terios,
mobil pertama kali yang tiba ke Pulau Komodo hingga memperoleh penghargaan
MURI.
|
Pulau Komodo |
Selanjutnya pilihan untuk treking
di Pulau Rinca untuk melihat komodo menjadi petualangan puncak yang seru
meyusuri tempat yang menjadi salah satu keajaiban dunia, di Taman Nasional itu
beberapa hewan purba sesekali terlihat dengan jelas untuk di capture, tapi para
sahabat petualang harus hati-hati hingga tiba di puncak bukit mata dimanjakan
dengan pemandangan yang bisa dinikmati 360 derajat. Cukup lelah tapi puas
setelah treking, sebelum kembali ke Labuan Bajo singgah sebentar di Pulau
Kalong dimana menjelang malam ribuan kalong berterbangan dan setelah itu baru
kembali bersandar ke Labuan Bajo lagi. Hingga hari ke-14 adalah hari temu pisah
dengan semua tim dengan berbagai cerita yang telah dilalui bersama mulai dari
Sawarna, Banten – Merapi, Jogja – Ranu Pani, Semeru – Baluran, Bayuwangi – Sade
Rembitan, Lombok – Dompu, Sumbawa – Taman Nasional Komodo yang telah sukses
dilewati bersamasama hingga kini semua perjalanan menjadi suatu cerita dan bahan referensi bagi para
pembaca.