Sabtu, 13 Oktober 2012

“SOLUSI BUAT GURU”


Pendidikan sering disebut upaya untuk memanusiakan manusia, yang membangun watak dan membina bakat manusia. Watak dan bakat manusia tidak akan teraktualisasikan tanpa proses pendidikan, disinilah peran penting sosok guru dalam membina secara optimal kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, moral, kinestetik anak didik yang menjadi tujuan dalam institusi pendidikan. Dalam mencapai tujuan itu, peran guru sangat dielukan dan menjadi pemegang kunci utama dalam pelaksanaannya khususnya di tanah air ini. Namun saat ini permasalahan yang menimpa pendidikan sangatlah kompleks. Salah satu program pengembangan pendidikan di Indonesia adalah peningkatan mutu pendidikan yang masih sulit dicapai. Dalam hal ini peran gurulah yang paling penting dalam meningkatkan mutu pendidikan tersebut.
Pemerintah telah menggalakkan program sertifikasi bagi guru sekarang ini sebagai usaha  untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang menyentuh secara langsung kompetensi profesi guru dan menilai kemampuan guru mengelola inovasi dan kreasi dalam pembelajaran. Diharapkan guru dapat memberikan pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa ke arah sikap kreatif dan inovatif serta terampil. Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk membentuk kompetensi dan kualitas pribadi anak didiknya, lebih mengaplikasikan kreatifitas mengajar dalam kelas untuk memicu keaktifan anak didik dalam proses belajar mengajar seperti yang diharapkan oleh pemerintah dalam program sertifikasi tersebut. Namun kondisi tersebut belum cukup untuk menciptakan mutu pendidikan yang berkualitas karena guru-guru terkadang kesulitan dalam mengelola kelas atau bahkan sulit melakukan pendekatan bagi anak didik, sebagai manusia biasa, guru butuh support, latihan, dan mencari inspirasi untuk mengajar di kelas.
Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan lembaga khusus guru guna mengorganisir kualitas guru dalam mengelola pendidikan. dalam hal ini fungsi dari lembaga tersebut adalah mengevaluasi kualitas dari guru serta mensupport kegiatan pengembangan kreatifitas guru, misalnya dalam penyediaan bahan dan media pembelajaran atau bahkan melakukan training, seminar yang menunjang keprofesionalan guru dalam pengelolaan kelas. Jadi lembaga tersebut merupakan wadah bagi para guru untuk bertukar pikiran, diskusi, sekaligus evaluasi.
Dalam hal bertukar pikiran, ketika dalam kelas guru mengalami kesulitan dalam menghadapi anak yang kurang aktif atau hiperaktif maka guru bisa mengkomunikasikannya di lembaga itu. Guru juga bisa diskusi atau berbagi bersama sesama guru bidang studi membahas topik pembelajaran. Jika guru telah dipersiapkan secara maksimal maka peserta didik akan semakin mudah menyerap pembelajaran tersebut. Tentunya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, perlu juga adanya penghargaan setelah adanya evaluasi bagi mereka, penghargaan ini bisa menjadikan motivasi bagi para guru-guru untuk lebih meningkatkan performancenya dalam mengajar dan membina watak anak didik yang cerdas, evaluasi dalam hal ini adalah survey dari lembaga guru itu sendiri secara langsung untuk menilai kualitas dan kemampuan anak didik yang diajari oleh guru bersangkutan, karena seorang guru dikatakan berhasil apabila anak didiknya mengerti dengan pelajaran dari gurunya. 
Akhirnya semakin banyak guru sebagai pahlawan pendidikan yang berkualitas dan berhasil menerangi dunia anak didik dari kegelapan, semakin berkualitas gurunya maka semakin berkualitaslah pendidikan itu sendiri dan harapan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan bisa tercapai, dan tanah air juga akan semakin maju. Guruku pahlawanku.


Kamis, 04 Oktober 2012

Go Green With PLN



Listrik merupakan kebutuhan primer masyarakat kini, tanpa listrik jaman tidak akan berkembang dan tidak ada inovasi dan kreasi senikmat sekarang ini, apalagi dibandingkan dengan kehidupan jaman dahulu tanpa listrik. Untungnya Indonesia cepat menyerap perkembangan teknologi jaman sehingga listrik bisa dinikmati hingga saat ini melalui jasa perusahaan listrik.

Perusahaan Listrik Negara atau singkatnya disebut PLN sudah tidak asing lagi ditelinga yang menyediakan jasa listrik terbesar di seluruh nusantara ini. Secara pribadi PLN sangat berjasa bagi saya, dengan adanya listrik hingga ke pelosok tanah air ini menjadikan kehidupan semakin hidup. Ibarat kata tanpa listrik kehidupan serasa mati, jadi PLN sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup di bumi pertiwi ini. Apa jadinya jika pengaruh yang kuat itu dijadikan boneka oleh para penguasa Negara ini, yang ada hanya resah dan gelisah terutama bagi para industri rumah tangga. Ketika pemadaman listrik yang bergiliran, kebijaksanaan itu semakin ditentang karena berbagai kejadian yang merugikan masyarakat bahkan menjadikan polusi udara dana suara karena mesin genset menjadi solusi cepatnya sebab listrik sudah menjadi bahan komsumsi kegiatan harian.

Saya sangat berharap PLN mempunyai inovasi yang lebih hebat lagi dari yang sekarang ini untuk mengajak masyarakat mengurangi konsumsi listrik, harapannya pemakaian voucher semakin disosialisasikan sehingga menekan pemborosan listrik. Kemudian harapannya PLN menciptakan alat penampung listrik dari alam yang bisa dipergunakan oleh para rumah tangga kecil sehingga pemakaian listrik dari semakin berkurang dan mejadikan Go Green.

Harapan terbesar saya adalah agar masyarakat yang tidak memerlukan listrik mulai dari pukul 01.00 dini hari hingga pukul 04.00 pagi (non produktivitas) dipadamkan karena dengan waktu sesingkat itu masyarakat tidak perlu merasa bosan atau kesal menunggu listrik hidup kembali karena jam itu dipergunakan untuk tidur. Listrik Non Produktivias merupakan pemakaian listrik yang tidak terlalu di butuhkan namun tetap digunakan terutama saat seisi rumah tangga sedang tertidur. Dalam hal ini ada baiknya PLN membuat aliran/jalur listrik khusus bagi rumah tangga dan khusus bagi industri, sehingga pada saat jam non produktivitas PLN bisa mematikan listrik bagi rumah tangga nonproduktif sementara untuk yang produktif tetap bisa memakainya. Sebenarnya konsep Earth Hour yang sudah dilaksanakan juga bisa mengurangi pemborosan energi, namun bagi saya itu kurang efektif karena untuk mematikan listrik pada saat jam yang ditentukan itu masyarakat masih kurang peduli karena kesenangan tersendiri memakai listrik. Nah, jikan konsep Earth Hour dan Konsep Listrik Non Produktivitas dilebur, masyarakat akan lebih menerima karena pada saat jam tersebut pemakaian listrik untuk kesenangan pribadi sangatlah minim.

Aku akan ikut berperan besar mensosialisasikan konsep ini dan kiranya Aku dan PLN bekerja sama untuk menciptakan bumi ini semakin hijau dengan listrik sebagai alatnya, sehingga harapan untuk Go Green bisa terwujudkan demi bumi tercinta ini.